Hi! As I promised before, this is the review of Insidious chapter 1 (2011). Hope you'll like it ^^ Here we go!
Let me introduce you to Lambert Family.
Joshua, Renai istrinya, dan tiga anak mereka, Dalton (8), Foster(7) dan Cali (1) -umur mereka hanya asumsi Camille-. Keluarga yang hangat, harmonis dan bahagia ini baru saja pindah ke sebuah rumah bertingkat, dengan ruang keluarga berukuran besar di lantai bawah, ruang makan, dapur, dan empat kamar tidur di lantai atas. Usai pindahan, Renai sempat bingung karena tidak berhasil menemukan file musik yang digunakannya untuk berlatih piano.. Sementara itu Dalton, yang asyik bermain sendiri di depan kamarnya, tiba-tiba merasa terpanggil untuk naik ke loteng. Tempat yang gelap. berdebu dan penuh barang rongsokan. Dalton yang penasaran mencoba menyalakan lampu dengan menaiki tangga, namun sayangnya dia terjatuh dan pingsan sesaat. Ketika Dalton membuka mata.. entah apa yang dilihatnya, dia berteriak sekencang mungkin, membuat kedua orangtuanya tergopoh-gopoh mencari dirinya. Dalton mendapat luka kecil di dahinya, dan setelah dimarahi oleh Josh dan Renai, Dalton pun dibawa turun kembali ke kamar. Pada saat itulah Renai melihat box berisi file musik yang sedari tadi dicarinya, ada di loteng, entah siapa yang menaruhnya di sana.
Let me introduce you to Lambert Family.
Joshua, Renai istrinya, dan tiga anak mereka, Dalton (8), Foster(7) dan Cali (1) -umur mereka hanya asumsi Camille-. Keluarga yang hangat, harmonis dan bahagia ini baru saja pindah ke sebuah rumah bertingkat, dengan ruang keluarga berukuran besar di lantai bawah, ruang makan, dapur, dan empat kamar tidur di lantai atas. Usai pindahan, Renai sempat bingung karena tidak berhasil menemukan file musik yang digunakannya untuk berlatih piano.. Sementara itu Dalton, yang asyik bermain sendiri di depan kamarnya, tiba-tiba merasa terpanggil untuk naik ke loteng. Tempat yang gelap. berdebu dan penuh barang rongsokan. Dalton yang penasaran mencoba menyalakan lampu dengan menaiki tangga, namun sayangnya dia terjatuh dan pingsan sesaat. Ketika Dalton membuka mata.. entah apa yang dilihatnya, dia berteriak sekencang mungkin, membuat kedua orangtuanya tergopoh-gopoh mencari dirinya. Dalton mendapat luka kecil di dahinya, dan setelah dimarahi oleh Josh dan Renai, Dalton pun dibawa turun kembali ke kamar. Pada saat itulah Renai melihat box berisi file musik yang sedari tadi dicarinya, ada di loteng, entah siapa yang menaruhnya di sana.
Keesokan paginya, Dalton tidak terbangun dari tidur, bagaimanapun kerasnya usaha Josh membangunkan Dalton. Dan ketika dibawa ke rumah sakit, dokter memvonis Dalton berada dalam kondisi koma, dengan penyebab yang belum diketahui. Dalton pun koma selama lebih dari tiga bulan.. hingga Josh dan Renai memutuskan untuk merawat Dalton di rumah saja.
Renai yang stress, mencoba mengatasi beban pikirannya dengan bermain piano, tapi ia tidak bisa berkonsentrasi. Ia malahan mendengar suara aneh, berupa suara geraman yang terdengar dari baby monitor. Alat yang digunakan untuk mendeteksi apakah si bayi Cali tengah menangis atau tidak. Suara geraman di baby monitor semakin jelas, Renai mendengar kata-kata "Give me it, give me it. I want it. I want it. NOW!!!" tepat pada saat itu bayi Cali menangis kencang, dan Renai langsung lari ke kamar Cali dan tidak menemukan siapapun selain Cali.
Ditambah lagi dengan pengakuan Foster, malam harinya, ketika Renai tengah meninabobokkan Foster. Foster mengaku takut karena setiap malam Dalton selalu berjalan mondar mandir di depan kamarnya.. Walaupun Foster pun tahu bahwa Dalton tengah berada dalam kondisi koma, dan tidak bisa bangun sama sekali. Renai semakin merasa aneh dengan kejadian-kejadian yang terjadi di rumah itu.. Ia bermaksud menceritakannya pada Josh, namun obrolan mereka terhenti ketika terdengar ketukan kencang dari lantai bawah. Josh turun dan mengecek, tapi tidak menemukan apa-apa. Josh bingung sendiri, dia kunci pintu, lalu mengaktifkan alarm. Renai yang menunggu di atas mendengar Cali menangis dari kamarnya, ia menghampiri Cali, dan terkejut bukan main ketika melihat ada sesosok orang berdiri di belakang box Cali. Kontan Renai menjerit, dan saat Josh datang, orang itu sudah tidak ada.. Pada saat itulah alarm rumah berdering kencang, tanda ada orang yang mencoba masuk ke dalam rumah. Josh lari ke lantai bawah, menemukan pintu masuk dalam kondisi terbuka lebar. Dia mengambil sebatang kayu untuk berjaga-jaga, dan mengeksplor isi rumah... dan tidak menemukan apa-apa.
Sejak saat itu Josh selalu mencari alasan untuk pulang telat, tampaknya dia sendiri merasa takut dengan kejadian aneh yang dialaminya malam itu. Renai protes, karena ia merasa sendirian menghadapi 'teror' yang terjadi di dalam rumahnya, puncaknya ketika Renai mendapati ada cap tangan berwarna merah di atas seprei Dalton.. bagaimana bisa hal itu terjadi?
Malam itu pun Renai bermimpi buruk. Ia terbangun di tengah malam, lalu melihat ada bayangan orang berjalan mondar-mandir di balkon kamarnya. Renai berbisik memanggil nama Josh, tapi rupanya Josh tertidur di sofa lantai bawah. Renai kontan menjerit karena tiba-tiba orang itu sudah berada di dalam kamar dan menerjang Renai! Josh bangun dan tergopoh-gopoh naik ke kamar, mendapati Renai meringkuk di pojokan, ketakutan. Josh berusaha mencari 'orang' yang diceritakan Renai, tapi tidak menemukan apa-apa. Renai menangis memohon pada Josh, ia meminta agar mereka pindah rumah.. ia sudah tidak tahan berada di rumah itu.
Keluarga Lambert pun pindah rumah lagi untuk yang kedua kalinya. Kali ini rumah yang jauh lebih mungil, berlantai satu namun terkesan nyaman. Renai berusaha menata lagi hidupnya setelah melewati teror di rumah lama.. Ia menyibukkan diri dengan mengurus rumah, sembari mendengar musik klasik kesukaannya. Siang itu, Renai sedang membuang sampah di halaman depan, ketika ia membalikkan badan, ia melihat ada sesosok anak kecil bertopi sedang menari-nari di ruang keluarga. Musik klasik yang ia setel tadi pun sudah berubah menjadi musik upbeat. Keheranan, Renai lari ke dalam rumah, dan seketika anak tadi menghilang, suara musik pun berhenti. Lamat-lamat terdengar suara tawa si anak kecil, dia seakan hendak mengajak Renai bermain petak umpet. Anak itu bersembunyi di kamar Foster, di kamar Dalton, lalu mengagetkan Renai dengan melompat keluar dari dalam lemari. Renai stress dan meminta nasihat dari pendeta..
-Makhluk berjari runcing di kamar Dalton yang dilihat oleh Lorraine. (credit: dreadcentral.com) |
Lorraine selesai bercerita, ia menengadah, dan kontan menjerit saat melihat makhluk berwajah merah berada persis di belakang Josh! Tepat pada saat itu juga, terdengar suara barang-barang beradu dari dalam kamar Dalton. Josh, Renai dan Lorraine berlari ke kamar Dalton, namun kamar Dalton terkunci! Josh berusaha mendobrak pintu, dan mendapati kamar Dalton berantakan bak kapal pecah, Dalton sendiri tergeletak di atas lantai.
Josh dan Renai pun mengundang tim paranormal datang ke rumah mereka. Yang datang pertama kali adalah Spec dan Tucker, mereka mencoba mencari 'penampakan' di rumah itu dengan detector dan kamera hasil rakitan sendiri. Detector Tucker menunjukkan ada energi negatif dari jam antik yang ada di antara kamar Dalton dan Foster.
Tucker lalu mencoba mengambil gambar dengan kamera rakitannya yang terdiri dari beberapa warna lensa, dan pada jepretan kamera ketiga.... terlihatlah dua gadis bergaun putih menyeringai pada Tucker. Menyadari rumah itu benar berhantu, Tucker meminta Specs memanggil Elise datang, si paranormal.
-Penampakan dua gadis yang difoto Tucker. (credit: the-other-view.com)- |
Elise datang keesokan siangnya, dan setelah mengitari rumah Josh, Elise melihat penampakan makhluk hitam berwajah merah, berekor runcing, dan memiliki kaki seperti kaki kuda. Makhluk itu ada di pojookan atap kamar Dalton. Elise kemudian menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya pada Josh dan Renai. Elise bertanya, apakah kalian tahu apa itu Astral Projection? Renai menjawab, semacam latihan meninggalkan tubuh (out of body experience)? Elise menyahut, ia lebih suka menyebut orang-orang yang melakukan hal itu sebagai 'traveler'.
Para traveler ini mempunyai kemampuan meninggalkan tubuh, dan Dalton adalah seorang traveler yang handal. Dalton sudah melakukan astral projection semenjak dia masih sangat kecil, dan tidak ada rasa takut melakukannya karena Dalton mengira itu semua hanya mimpi. Karena keberaniannya itulah yang menyebabkan Dalton 'berjalan-jalan' terlalu jauh, dan tersesat. Tersesat di alam baka (further), tempat yang sebenarnya berada di sekitar kita, hanya tidak kita sadari. Tempat yang penuh dengan makhluk-makhluk astral yang menderita, dan tidak diperuntukkan bagi manusia. Dalton sudah sekian lama tersesat, meninggalkan raganya kosong tanpa jiwa, yang menarik para makhluk astral untuk mendekatinya. Para makhluk astral ini menginginkan hidup kembali, dan mereka berharap bisa masuk ke dalam tubuh Dalton.. Namun untuk melakukan hal itu dibutuhkan energi yang sangat banyak, dan dari sekian banyak makhluk astral yang menginginkan Dalton, ada satu iblis yang memiliki kekuatan paling besar dan mampu memasuki Dalton dengan mudah. Itulah iblis berwajah merah yang dilihat Elise siang tadi.
Josh menanggapi Elise dengan sangat skeptis. Dia terang-terangan menolak, tidak percaya anaknya tersesat di alam baka, dan mengatakan yang dikatakan Elise cuma akal-akalan. Josh kemudian mendekati Dalton yang masih terbaring di kamarnya, dia mengajak bicara Dalton, bertanya pada Dalton, ada dimanakah kamu sekarang..? Josh berkata lagi, kalau kau mendengarku, tolong berikan tanda.. Tepat pada saat itu, lembaran kertas bergambar yang ditempel di dinding kamar terjatuh. Josh mendekati gambar hasil karya Dalton itu, lalu menyadari sesuatu. Dalton rupanya menggambar banyak hal.. Ada gambar Josh, Renai, Dalton, Foster dan Cali sedang bergandengan tangan. Lalu ada gambar dirinya sedang tidur, dipadankan dengan gambar dirinya sedang memakai kostum superman dan terbang di angkasa, ditambah teks 'Last night I watched myself sleep, and then I flew away..' Josh langsung menangis menyadari isi pesan yang terkandung dalam gambar-gambar Dalton. Dan kini dia tidak lagi skeptis dengan hasil terawangan Elise sebelumnya.
Maka diadakanlah semacam ritual, Elise menjadi perantara. Ia berusaha memanggil-manggil nama Dalton, dan ketika Dalton sudah menyahut, Elise berusaha membimbing Dalton melalui suaranya. Namun Dalton enggan menanggapi lebih jauh, karena menurutnya kata-kata Elise bisa 'didengar' oleh yang lain dan hal itu berbahaya. Bahkan ada makhluk lain yang tiba-tiba muncul melalui perantaraan Elise, dan makhluk itu mencaci maki Elise. Kemudian semua orang di situ dikejutkan karena Dalton tiba-tiba sudah ada di samping mereka, dan dengan sekali menggebrak meja, semua orang dewasa langsung terpental jauh. Dalton rupanya tengah dirasuki setan. Ditambah lagi hadirnya makhluk-makhluk astral lain di kamar itu, ada sesosok 'pria' gondrong yang kemarin dulu pernah meneror Renai di rumah lama, kini muncul lagi dan langsung mendekati Renai, menjilat pipi Renai. Josh bahkan tidak berdaya melawan makhluk itu. Elise cepat menangkap situasi, dan dia langsung meraih Dalton, mengusir setan yang merasuki Dalton, dan keadaan pun tenang kembali..
Elise tanpa buang waktu lagi langsung meminta Lorraine, ibu Josh, untuk datang segera. Ia meminta agar Lorraine menceritakan masa lalu Josh yang terlupakan. Ternyata Dalton memiliki kemampuan Astral Projection karena itu bakat yang diturunkan oleh Josh. Dan ternyata Josh sewaktu kecil pun mengalami hal yang sama seperti Dalton. Josh selalu dikuntit oleh wanita tua yang kerap memberi Josh nightmare. Bukti-bukti itu tertangkap oleh kamera Lorraine, yang memang menunjukkan bahwa ada wanita tua yang selalu muncul jika Josh difoto. Josh pun dibawa ke alam baka -seperti yang terjadi pada Dalton sekarang- dan berhasil diselamatkan oleh Elise. Agar Josh tidak lagi melalukan Astral Projection pada saat tidur, Elise mengunci ingatan Josh sehingga kejadian itu tidak akan bisa terulang lagi, dan wanita tua yang menjadi 'parasit' bagi Josh pun tidak bisa mengambil alih tubuh Josh.
Dengan keadaan Dalton yang seperti sekarang ini, Elise menaksir, tidak akan ada waktu lagi untuk berpikir, Josh harus mau pergi ke alam baka dan mencari Dalton sendiri. Josh pun menyanggupi walaupun sebenarnya dia tidak percaya. Maka Elise meminta Josh duduk di sofa, dan Elis duduk persis di depannya. Elise membimbing Josh agar relaks.. agar Josh memasuki alam bawah sadarnya. Beberapa saat kemudian, Josh membuka mata. Dilihatnya Elise masih duduk di depannya, Renai, Lorraine pun masih duduk di sekelilingnya, memerhatikan dirinya. Josh menghela nafas keras sambil mengangkat bahu. (Nah.. ini scene favorit Camille!)
Josh bangkit berdiri sambil berkata, "It's useless! I have no idea what I'm doing!" dan ketika Josh berbalik, dilihatnya dirinya, tertidur di atas sofa, dan Elise duduk di depannya. Cahaya sedikit demi sedikit menjadi temaram, Elise menoleh pelan ke samping, lalu seperti terdengar suara dari dalam kepala Josh, yang ternyata adalah suara dari Elise, "Now you're outside, let my voice be your guide. Keep a steady stride. Into the further, you go." (sorry kata-katanya kalau ditranslate feel-nya kurang ngena!). Josh pun terdiam seribu bahasa, akhirnya dia tersadar bahwa dirinya pun mahir melakukan astral projection. Seraya menatap tubuhnya yang lelap tertidur, Josh pun menuju pintu, lalu keluar.
Situasi gelap gulita di luar. Hanya pelita kecil yang Josh bawa, semakin menambah kengerian karena kamu tidak akan pernah bisa membayangkan ada apa atau ada siapa di tengah kegelapan yang pekat itu. Pada poin ini Camille menahan nafas. Di kejauhan Josh melihat ada sesosok anak kecil memerhatikannya. Josh mengira itu adalah Dalton, anaknya. Dia panggil Dalton, sambil mendekati anak itu, tapi anak itu malah menjauh. Josh memutar badan, dilihatnya lagi anak itu masih berdiri memerhatikannya. Josh mencoba mendekatinya lagi, anak itu diam. Josh terperangah kaget ketika menyadari anak itu tak lain adalah sosok dirinya sendiri ketika masih kecil! Anak itu, tanpa bersuara, merentangkan tangan ke samping, menunjuk sesuatu. Josh menoleh ke arah yang ditunjukkan anak itu, dan mendapati rumahnya yang dulu.. backsound lengkap dengan suara anjing melolong dan kabut tebal menutupi jalanan depan rumah.
Josh melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah, mengucap salam, "Halo?" tak ada jawaban. Sesosok wanita bergaun pengantin tetiba muncul dari sisi lain, Josh memanggilnya, "Hey, I'm looking for my son, Dalton.." Wanita itu tak acuh dan naik ke lantai atas. Josh mengejar wanita itu, sesampainya di lantai atas, dia mendengar suara wanita menangis tersedu-sedu dari dalam kamar yang sebelumnya adalah kamar Dalton. Josh mencoba menyalakan lampu, sia-sia. Dia mendekati wanita yang menangis itu, lalu menanyakan hal yang sama seperti yang tadi dia tanyakan pada wanita bergaun pengantin. Suara anak-anak kecil berlarian di lorong kamar mengalihkan perhatian Josh, dan ketika Josh menoleh, wanita yang tadi menangis itu sudah lenyap. Josh kebingungan. Dia keluar dari kamar Dalton, lalu memasuki kamarnya, kosong tidak ada apapun.
Suara siulan seseorang terdengar dari lantai bawah.. Josh pun turun hendak mencari tahu siapa yang bersiul-siul. Didapatinya keluarga berbaju putih duduk di ruang keluarga, mereka semua tersenyum. Si kepala keluarga -yang tadinya bersiul-siul- sambil membaca koran, seketika terdiam begitu Josh menghampirinya. Dia tetap membeku sambil memegang koran. Di sebelahnya ada gadis berbaju putih yang juga duduk membeku, tersenyum. Josh memerhatikan gadis itu dari dekat, tak ada reaksi apapun.
Kemudian Josh menghampiri wanita setengah tua yang tengah berdiri membeku, tersenyum pula. Josh memerhatikannya lekat-lekat, mata wanita setengah tua itu berkedip. Josh langsung mundur teratur, dan suara siulan si kepala keluarga tadi terdengar kembali. Josh tiba di ruang makan, dan melihat ada gadis berbaju putih yang kira-kira sebaya dengan gadis yang duduk membeku tadi. Gadis di ruang makan itu memegang senapan laras panjang dan sedang mengokangnya. Josh mendekatinya, lalu menanyakan anaknya Dalton. Belum selesai Josh berbicara, gadis di ruang makan itu tiba-tiba menghilang dan terdengar suara letusan senjata sebanyak tiga kali. Josh mencari asal suara, dan ternyata gadis di ruang makan tadi menembak mati ketiga orang yang ada di ruang keluarga tadi. Josh terperangah. Si gadis penembak berdiri membeku, sambil tersenyum puas. Josh berusaha menjauh, dan ketika menengok, keempat orang tadi -the smiling family- ternyata sudah ada di belakangnya, tersenyum menyeringai pada Josh. Josh kontan langsung lari menaiki tangga.
Sesampainya di lantai atas, pintu menuju loteng berderit, membuka sendiri. Josh tanpa pikir panjang masuk ke dalamnya, dan menaiki loteng. Suasana loteng yang gelap, namun di ujung ruangan ada sebuah pintu berwarna merah menyala, dan Josh langsung teringat pada gambar-gambar yang sering dibuat Dalton, di antaranya ada gambar pintu berwarna merah. Merasa sudah berada di jalur yang benar, Josh mendekati pintu itu. Tapi sebelum mencapai pintu, dia dihadang oleh sosok pria gondrong yang kemarin dulu dua kali mengganggu Renai. Pria itu mendorong Josh hingga terjerembab, dan mereka pun bergelut di situ.
Di dunia nyata, Josh yang pulas tertidur tampak terengah-engah dan tampak kesakitan. Renai yang cemas memohon bantuan Elise, lalu Elise berkata pada Josh, "You're stronger than they are, Josh. You are the one alive!"
Kembali ke dunia astral, Josh pun mendengar perkataan Elise, dan entah mendapat kekuatan dari mana, dia mendorong si pria gondrong tadi hingga terpental jauh. Tanpa buang waktu Josh pun masuk ke dalam pintu merah... Dia langsung disambut oleh lorong panjang berwarna serba merah, dan di kiri kanan dinding terdapat banyak sekali lilin. Josh berbelok, dan melihat ada patung kuda, yang mengingatkannya pada gambar kuda yang dibuat Dalton. Josh meneruskan pencarian, dan akhirnya dia menemukan Dalton. Dalton duduk di lantai, dalam keadaan kaki dirantai, sambil menangis tersedu-sedu. Josh datang dan menenangkan Dalton.. Adegan pertemuan kembali ayah dan anak itu cukup menyentuh juga.. Josh berusaha melepaskan rantai yang mengikat kaki Dalton, tapi begitu mereka hendak kabur, ternyata sang demon berwajah merah mengetahui perbuatan mereka. Si setan wajah merah berusaha menghadang Josh yang hendak membawa lari Dalton, namun Josh dan Dalton berhasil menyelamatkan diri. Mereka keluar dari rumah itu, dan kembali berhadapan dengan ruangan serba gelap gulita, mereka tak dapat melihat apapun, dan tak tahu kemana mereka harus melangkah.
Di dunia nyata Elise tersenyum, dia mengatakan Josh berhasil menemukan Dalton. Lorraine mendesak Elise agar Elise segera membangunkan Josh, tapi Elise berkata bahwa ia tidak bisa melakukannya. Josh, harus menemukan dirinya sendiri.
Di dunia astral Dalton sudah ketakutan karena mereka berdua dihadang oleh sepasukan makhluk-makhluk astral berbagai jenis... Mereka semakin tidak tahu harus bagaimana, dan harus kemana.
Elise -di dunia nyata- menyarankan Renai mulai memanggil nama Josh, agar Josh mendengar dan bisa mengikuti arah suara Renai.
Dalton dan Josh -di dunia astral- memang langsung mendengar suara Renai memanggil, dan mereka mengikuti arah suara. Tapi rupanya yang mendengar suara Renai tidak hanya Dalton dan Josh, tapi juga makhluk-makhluk astral yang tadi menghadang Josh dan Dalton!
Josh dan Dalton pun akhirnya sampai di rumah mereka yang baru. Josh berusaha membuka pintu depan, tapi terkunci. Lalu Josh membawa Dalton masuk ke dalam melalui pintu belakang. Entah bagaimana Josh seperti kelelahan, dia berhenti di dapur, sementara Dalton seperti tidak sabar ingin segera menemukan raganya dan terbangun kembali ke dunia nyata.
Di dunia nyata, kejadian aneh terjadi. Lampu rumah tiba-tiba padam semua, dan terjadi gempa bumi kecil! Elise berkata, "They're crossing over to our world.." ia langsung menugaskan Specs dan Lorraine menemani Dalton yang ada di dalam kamar. Dan mereka semua mulai melihat penampakan-penampakan makhluk alam lain yang berbondong-bondong 'bertamu' ke dalam rumah....
Josh -di dunia astral- entah bagaimana menoleh ke arah kaca jendela dapur dan mendapati wanita tua yang selalu menghantuinya sejak Josh kecil, berdiri di luar. Wanita tua itu terdiam di depan jendela sambil membawa lilin menyala. Dan entah mengapa Josh bukannya langsung mencari raganya dan bangun, dia malah mengusir-usir wanita tua itu.. dimana tanpa disadari oleh Josh, bahwa dirinya dan wanita tua itu bertukar posisi. Josh yang tadinya berada di dalam rumah, kini berada di luar rumah. Sementara Dalton, Dalton yang belum familiar dengan rumah baru itu, kebingungan mencari letak kamarnya. Dia sempat salah masuk, yang lalu membuatnya dikejar oleh setan berwajah merah. Dalton berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari kejaran setan berwajah merah.. hingga akhirnya dia menemukan kembali tubuhnya terbaring di atas kasur, dan dia pun masuk kembali ke dalam raganya.
Renai -di dunia nyata- yang cemas dan ketakutan karena melihat semakin banyaknya makhluk astral yang mendekati Josh, berteriak-teriak memanggil nama Josh... dan Josh pun terbangun.
Lorraine keluar dari kamar Dalton sambil menggendong Dalton yang juga sudah terbangun. Keluarga kecil itu pun mencurahkan kebahagiaan mereka karena telah berkumpul kembali..
Renai dan Lorraine menemani Dalton makan di dapur, Specs dan Tucker ada di luar rumah, membereskan peralatan mereka, sementara Elise masih berada di dalam rumah, juga sedang membereskan peralatannya. Di dekatnya berdiri Josh, tengah melihat-lihat foto semasa kecilnya yang sebelumnya disimpan oleh Lorraine. Ketika Josh mengembalikan foto-foto itu pada Elise, Elise kontan terdiam begitu melihat kuku Josh yang kotor. Kemudian, tanpa sepengetahuan Josh, Elise secara cepat mengambil gambar Josh dengan kamera digital... dan Elise terperangah ngeri. Josh langsung marah bukan kepalang mengetahui Elise mengambil gambarnya. Tanpa ba bi bu Josh menerjang Elise dan mencekik Elise sampai mati.
Renai seperti mendengar suara-suara aneh dari ruang keluarga. Ia menengok sebentar, lalu terkejut ketika menyadari muka Elise sudah biru. Dengan panik Renai berlari-lari mencari Josh, tapi tidak menemukannya. Renai kembali ke ruang keluarga, dan semakin shock Renai, ketika melihat gambar yang terpampang di layar kamera digital.. yakni gambar wanita tua yang menjadi parasit bagi Josh. Pada saat itulah, Josh muncul sambil memegang bahu Renai.
--- all right I'm done with this chapter 1 review! What do you think, scary enough? Or isn't scary at all? :D Well whatever, I just LOVE this movie so I decided to write the review.. and here it is. I promise you all, I'm gonna write review that chapter 2 IF the movie is as great as the 1st one --- Thank you for reading!
-Josh baru saja tiba di alam baka, sedang membuka pintu.Yang tertidur di sofa adalah raga Josh. (credit: rallod.blogspot.com)- |
Situasi gelap gulita di luar. Hanya pelita kecil yang Josh bawa, semakin menambah kengerian karena kamu tidak akan pernah bisa membayangkan ada apa atau ada siapa di tengah kegelapan yang pekat itu. Pada poin ini Camille menahan nafas. Di kejauhan Josh melihat ada sesosok anak kecil memerhatikannya. Josh mengira itu adalah Dalton, anaknya. Dia panggil Dalton, sambil mendekati anak itu, tapi anak itu malah menjauh. Josh memutar badan, dilihatnya lagi anak itu masih berdiri memerhatikannya. Josh mencoba mendekatinya lagi, anak itu diam. Josh terperangah kaget ketika menyadari anak itu tak lain adalah sosok dirinya sendiri ketika masih kecil! Anak itu, tanpa bersuara, merentangkan tangan ke samping, menunjuk sesuatu. Josh menoleh ke arah yang ditunjukkan anak itu, dan mendapati rumahnya yang dulu.. backsound lengkap dengan suara anjing melolong dan kabut tebal menutupi jalanan depan rumah.
Josh melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah, mengucap salam, "Halo?" tak ada jawaban. Sesosok wanita bergaun pengantin tetiba muncul dari sisi lain, Josh memanggilnya, "Hey, I'm looking for my son, Dalton.." Wanita itu tak acuh dan naik ke lantai atas. Josh mengejar wanita itu, sesampainya di lantai atas, dia mendengar suara wanita menangis tersedu-sedu dari dalam kamar yang sebelumnya adalah kamar Dalton. Josh mencoba menyalakan lampu, sia-sia. Dia mendekati wanita yang menangis itu, lalu menanyakan hal yang sama seperti yang tadi dia tanyakan pada wanita bergaun pengantin. Suara anak-anak kecil berlarian di lorong kamar mengalihkan perhatian Josh, dan ketika Josh menoleh, wanita yang tadi menangis itu sudah lenyap. Josh kebingungan. Dia keluar dari kamar Dalton, lalu memasuki kamarnya, kosong tidak ada apapun.
Suara siulan seseorang terdengar dari lantai bawah.. Josh pun turun hendak mencari tahu siapa yang bersiul-siul. Didapatinya keluarga berbaju putih duduk di ruang keluarga, mereka semua tersenyum. Si kepala keluarga -yang tadinya bersiul-siul- sambil membaca koran, seketika terdiam begitu Josh menghampirinya. Dia tetap membeku sambil memegang koran. Di sebelahnya ada gadis berbaju putih yang juga duduk membeku, tersenyum. Josh memerhatikan gadis itu dari dekat, tak ada reaksi apapun.
-Wanita setengah tua dari smiling family. (credit: doblu.com)- |
Sesampainya di lantai atas, pintu menuju loteng berderit, membuka sendiri. Josh tanpa pikir panjang masuk ke dalamnya, dan menaiki loteng. Suasana loteng yang gelap, namun di ujung ruangan ada sebuah pintu berwarna merah menyala, dan Josh langsung teringat pada gambar-gambar yang sering dibuat Dalton, di antaranya ada gambar pintu berwarna merah. Merasa sudah berada di jalur yang benar, Josh mendekati pintu itu. Tapi sebelum mencapai pintu, dia dihadang oleh sosok pria gondrong yang kemarin dulu dua kali mengganggu Renai. Pria itu mendorong Josh hingga terjerembab, dan mereka pun bergelut di situ.
Di dunia nyata, Josh yang pulas tertidur tampak terengah-engah dan tampak kesakitan. Renai yang cemas memohon bantuan Elise, lalu Elise berkata pada Josh, "You're stronger than they are, Josh. You are the one alive!"
Kembali ke dunia astral, Josh pun mendengar perkataan Elise, dan entah mendapat kekuatan dari mana, dia mendorong si pria gondrong tadi hingga terpental jauh. Tanpa buang waktu Josh pun masuk ke dalam pintu merah... Dia langsung disambut oleh lorong panjang berwarna serba merah, dan di kiri kanan dinding terdapat banyak sekali lilin. Josh berbelok, dan melihat ada patung kuda, yang mengingatkannya pada gambar kuda yang dibuat Dalton. Josh meneruskan pencarian, dan akhirnya dia menemukan Dalton. Dalton duduk di lantai, dalam keadaan kaki dirantai, sambil menangis tersedu-sedu. Josh datang dan menenangkan Dalton.. Adegan pertemuan kembali ayah dan anak itu cukup menyentuh juga.. Josh berusaha melepaskan rantai yang mengikat kaki Dalton, tapi begitu mereka hendak kabur, ternyata sang demon berwajah merah mengetahui perbuatan mereka. Si setan wajah merah berusaha menghadang Josh yang hendak membawa lari Dalton, namun Josh dan Dalton berhasil menyelamatkan diri. Mereka keluar dari rumah itu, dan kembali berhadapan dengan ruangan serba gelap gulita, mereka tak dapat melihat apapun, dan tak tahu kemana mereka harus melangkah.
Di dunia nyata Elise tersenyum, dia mengatakan Josh berhasil menemukan Dalton. Lorraine mendesak Elise agar Elise segera membangunkan Josh, tapi Elise berkata bahwa ia tidak bisa melakukannya. Josh, harus menemukan dirinya sendiri.
Di dunia astral Dalton sudah ketakutan karena mereka berdua dihadang oleh sepasukan makhluk-makhluk astral berbagai jenis... Mereka semakin tidak tahu harus bagaimana, dan harus kemana.
Elise -di dunia nyata- menyarankan Renai mulai memanggil nama Josh, agar Josh mendengar dan bisa mengikuti arah suara Renai.
Dalton dan Josh -di dunia astral- memang langsung mendengar suara Renai memanggil, dan mereka mengikuti arah suara. Tapi rupanya yang mendengar suara Renai tidak hanya Dalton dan Josh, tapi juga makhluk-makhluk astral yang tadi menghadang Josh dan Dalton!
Josh dan Dalton pun akhirnya sampai di rumah mereka yang baru. Josh berusaha membuka pintu depan, tapi terkunci. Lalu Josh membawa Dalton masuk ke dalam melalui pintu belakang. Entah bagaimana Josh seperti kelelahan, dia berhenti di dapur, sementara Dalton seperti tidak sabar ingin segera menemukan raganya dan terbangun kembali ke dunia nyata.
Di dunia nyata, kejadian aneh terjadi. Lampu rumah tiba-tiba padam semua, dan terjadi gempa bumi kecil! Elise berkata, "They're crossing over to our world.." ia langsung menugaskan Specs dan Lorraine menemani Dalton yang ada di dalam kamar. Dan mereka semua mulai melihat penampakan-penampakan makhluk alam lain yang berbondong-bondong 'bertamu' ke dalam rumah....
Josh -di dunia astral- entah bagaimana menoleh ke arah kaca jendela dapur dan mendapati wanita tua yang selalu menghantuinya sejak Josh kecil, berdiri di luar. Wanita tua itu terdiam di depan jendela sambil membawa lilin menyala. Dan entah mengapa Josh bukannya langsung mencari raganya dan bangun, dia malah mengusir-usir wanita tua itu.. dimana tanpa disadari oleh Josh, bahwa dirinya dan wanita tua itu bertukar posisi. Josh yang tadinya berada di dalam rumah, kini berada di luar rumah. Sementara Dalton, Dalton yang belum familiar dengan rumah baru itu, kebingungan mencari letak kamarnya. Dia sempat salah masuk, yang lalu membuatnya dikejar oleh setan berwajah merah. Dalton berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari kejaran setan berwajah merah.. hingga akhirnya dia menemukan kembali tubuhnya terbaring di atas kasur, dan dia pun masuk kembali ke dalam raganya.
Renai -di dunia nyata- yang cemas dan ketakutan karena melihat semakin banyaknya makhluk astral yang mendekati Josh, berteriak-teriak memanggil nama Josh... dan Josh pun terbangun.
Lorraine keluar dari kamar Dalton sambil menggendong Dalton yang juga sudah terbangun. Keluarga kecil itu pun mencurahkan kebahagiaan mereka karena telah berkumpul kembali..
Renai dan Lorraine menemani Dalton makan di dapur, Specs dan Tucker ada di luar rumah, membereskan peralatan mereka, sementara Elise masih berada di dalam rumah, juga sedang membereskan peralatannya. Di dekatnya berdiri Josh, tengah melihat-lihat foto semasa kecilnya yang sebelumnya disimpan oleh Lorraine. Ketika Josh mengembalikan foto-foto itu pada Elise, Elise kontan terdiam begitu melihat kuku Josh yang kotor. Kemudian, tanpa sepengetahuan Josh, Elise secara cepat mengambil gambar Josh dengan kamera digital... dan Elise terperangah ngeri. Josh langsung marah bukan kepalang mengetahui Elise mengambil gambarnya. Tanpa ba bi bu Josh menerjang Elise dan mencekik Elise sampai mati.
Renai seperti mendengar suara-suara aneh dari ruang keluarga. Ia menengok sebentar, lalu terkejut ketika menyadari muka Elise sudah biru. Dengan panik Renai berlari-lari mencari Josh, tapi tidak menemukannya. Renai kembali ke ruang keluarga, dan semakin shock Renai, ketika melihat gambar yang terpampang di layar kamera digital.. yakni gambar wanita tua yang menjadi parasit bagi Josh. Pada saat itulah, Josh muncul sambil memegang bahu Renai.
--- all right I'm done with this chapter 1 review! What do you think, scary enough? Or isn't scary at all? :D Well whatever, I just LOVE this movie so I decided to write the review.. and here it is. I promise you all, I'm gonna write review that chapter 2 IF the movie is as great as the 1st one --- Thank you for reading!
No comments:
Post a Comment